Logo

Logo

Inovasi Mahasiswa KKN Internasional Group 15 di Lampung Timur:Ubah Limbah Jagung jadi Produk Bernilai Tinggi dan Praktik langsung Teknologi Pembakaran Limbah Minim Asap

Jendela Lampung News
Jumat, Agustus 15, 2025, 20.24 WAT
Last Updated 2025-08-15T17:03:48Z

 



Lampung Timur – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Internasional Group 15 BKS PTN Barat 2025 berhasil menghadirkan inovasi kreatif yang mengubah limbah pertanian menjadi sumber ekonomi baru bagi warga. Bertempat di Desa Pugung Raharjo, Kecamatan Sekampung Udik, sepuluh mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi ternama menyosialisasikan sekaligus mempraktikkan pengolahan bonggol jagung—yang selama ini dianggap tak bernilai—menjadi beragam produk bernilai jual.


Kelompok mahasiswa lintas disiplin ini berasal dari Universitas Lampung (Unila), Institut Teknologi Sumatera (Itera), Universitas Terbuka (UT), UPN Veteran Jakarta, Universitas Sumatera Utara (USU), Universitas Teuku Umar (UTU), dan Universitas Samudera (Unsam).


Bonggol Jagung Disulap Jadi Tepung, Pupuk, dan Pakan Ternak


Dalam kegiatan sosialisasi yang melibatkan puluhan warga, mahasiswa KKN mempraktikkan langsung cara mengolah bonggol jagung menjadi tiga produk utama:


Tepung bonggol jagung untuk bahan baku olahan kue, yang telah diuji menjadi cookies dan mendapat respons positif.


Pupuk Organik Cair (POC) untuk meningkatkan kesuburan tanaman.


Pakan ternak sebagai alternatif ekonomis bagi peternak lokal.



Ketua kelompok, Eyglus Nabby Habakkuk Danuarta, menjelaskan bahwa program ini mengusung konsep zero waste.


> “Kami ingin mengubah limbah yang biasanya hanya dibuang menjadi sumber daya yang punya nilai jual,” ujarnya.




Teknologi Pembakaran Sampah Minim Asap


Selain fokus pada bonggol jagung, mahasiswa juga memperkenalkan teknologi pembakaran sampah menggunakan tong modifikasi dengan sirkulasi udara terkontrol. Metode ini membuat proses pembakaran lebih sempurna, asap yang dihasilkan jauh lebih sedikit, sehingga ramah lingkungan.


Apresiasi Warga dan Perangkat Desa


Perwakilan Kepala Desa, Nur Zaini, menyampaikan apresiasi terhadap kegiatan ini.


> “Dulu bonggol jagung hanya dibakar, sekarang bisa jadi bahan kue dan pupuk. Warga jadi punya ide usaha baru,” katanya.




Ibu-ibu PKK yang terlibat juga merasakan manfaatnya langsung. Cookies dari tepung bonggol jagung mendapatkan pujian dan bahkan memunculkan ide untuk produksi kue Lebaran secara mandiri.


> “Enak cookies-nya. Kalau begini, Lebaran nanti tak perlu repot cari kue,” canda salah satu anggota PKK.




Dampak Positif untuk Ekonomi dan Lingkungan


Kegiatan ini membuktikan bahwa keberadaan mahasiswa KKN tidak hanya sebatas membantu, tetapi juga mampu memberdayakan masyarakat. Inovasi ini membuka peluang usaha baru, memperkuat perekonomian desa, sekaligus mendukung upaya menjaga kelestarian lingkungan di Pugung Raharjo.

TrendingMore